Seni Merayu Tuhan
Author | : Husein Ja'far Alhadar |
Publisher | : Mizan Publishing |
Total Pages | : 255 |
Release | : 2019-07-26 |
ISBN-10 | : 9786024412562 |
ISBN-13 | : 6024412568 |
Rating | : 4/5 (568 Downloads) |
Download or read book Seni Merayu Tuhan written by Husein Ja'far Alhadar and published by Mizan Publishing. This book was released on 2019-07-26 with total page 255 pages. Available in PDF, EPUB and Kindle. Book excerpt: Sejatinya, jarak terdekat kita dengan Tuhan adalah ketika kita merayu Dia. Karena kata Nabi Muhammad Saw., Tuhan adalah Kekasih tertinggi kita, yang Mahaindah dan menyukai keindahan. Kata para sufi, satu sujud saja—yang betul-betul dalam keadaan penghambaan yang tinggi—akan mengetuk rahmat-Nya, sehingga Dia akan memberikan segalanya, termasuk surga-Nya. Itulah tujuan merayu Tuhan, yakni penghambaan yang tulus sekaligus indah kepada-Nya. Bukan sekadar ritual belaka. Endorsement “Tuhan Maha Asyik. Untuk berhasil merayu-Nya, kau tak perlu capek-capek kursus merayu Tuhan. Cukup mulai kau biasakan diri untuk merayu diri sendiri. Buku karya Bib Husein Ja‘far menjadi pengingat yang baik bahwa kalau terlalu fokus merayu doi, bisa lupa merayu dirimu sendiri.” —Sujiwo Tejo, Budayawan Sepertinya, Tuhan lagi menegur gue lewat buku ini. Karena terperangkap oleh kesibukan duniawi, sering kali gue lupa bahwa segalanya bisa terjadi atas izin-Nya. Bahkan, seharusnya gue bisa menundukkan hati ketika gue meminta; tidak pamrih dan berharap dibalas surga ketika berbuat kebaikan; juga seharusnya gue lebih tulus ketika beribadah, bukan karena ingin dibalas hal-hal duniawi yang enggak ada apa-apanya. Semoga lewat buku ini, ada berjuta-juta orang yang diingatkan juga bagaimana cara merayu Tuhan, bukan malah menuntut, mengancam, atau memaksa. —Gita Savitri Devi, Konten Kreator & Penulis Buku Rentang Kisah serta A Cup of Tea Seni Merayu Tuhan adalah cara-cara sederhana untuk mendekati Tuhan dengan rayuan, bukan paksaan. Dengan pendekatan yang humoris, milenial, dan humanis, sahabatku, Habib Husein, mengajak kita berselancar dalam pengetahuan tentang seni menjadi bijaksana, tahu siapa yang harus kita rayu, dan siapa yang perlu kita jadikan teladan. —Bhante Dhirapuñño, Tokoh Muda Buddha